PKS Wajib Dukung Anies Baswedan Maju Pilpres 2024, Kalau Tidak, Ini yang Akan Terjadi!

BONSERNEWS.com - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sudah ditetapkan sebagai bakal calon presiden (bacapres) oleh Partai Nasional Demokrat (NasDem).

Setelah NasDem, giliran Partai Demokrat yang memastikan mendukung Anies maju di Pilpres 2024. Kepastian itu disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono.

Kini, tinggal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) saja yang belum mengumumkan Anies sebagai capres yang didukung di Pilpres tahun depan.

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei Kelompok Kajian dan Diskusi Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI), Kunto Adi Wibowo, dukungan PKS kepada Anies dinilai sangat penting. Sebab, mayoritas pemilih PKS menginginkan Anies sebagai capres.

Baca Juga: Deretan Loyalis Anies Baswedan yang Hengkang dari Pemprov DKI Jakarta

Kunto mengatakan 18,4 persen pemilih Anies merupakan pemilih PKS. Maka, jika partai dakwah itu tidak mengusung eks rektor Paramadina itu di Pilpres 2024, maka potensi suara Anies akan hilang sebesar 18,4 persen.

Sebaliknya, PKS juga berpeluang kehilangan suara andai tidak mendukung Anies Baswedan. Pasalnya, terdapat 34,2 persen pemilih partai pimpinan Ahmad Syaikhu menyatakan tidak akan memiih PKS jika tidak mendukung Anies.

Baca Juga: Anies Baswedan dan Nasib Barisan Menteri NasDem di Kabinet Pemerintahan Jokowi, Tersingkir dan Terkucilkan!

Kunto juga menjabarkan hasil survei KedaiKOPI terkait keterkaitan partai dengan sejumlah nama-nama yang digadang akan maju di Pilpres 2024.

Berdasarkan hasil survei, pemilih Gerindra mendukung Prabowo Subianto sebesar 74,7 persen, diikuti Anies 18,9 persen, Ganjar Pranowo 6,0 persen dan Puan Maharani 0,4 persen.

Sedangkan, pemilih PKS mayoritas mendukung Anies Baswedan sebagai calon pengganti Joko Widodo (Jokowi) dengan presentase 65,4 persen.

Sisa dukung dibagi ke Ganjar dengan 18,7 persen, Prabowo 15,9 persen dan nol persen bagi Puan.

Survei KedaiKOPI dilakukan pada 22 November hingga 2 Desember 2022 secara tatap muka dengan memakai teknologi computer assited personal interview kepada 1.259 responden yang berusia di atas 17 tahun di 34 provinsi.

Dengan teknik multistage random sampling dan tingkat kesalahan pencuplikan sekitar 2,83 persen pada interval kepercayaan 95 persen. []