Novel: Suaka Nostalgia Bagian 38
*Novel Rizky Siregar, Penulis Bonsernews.com
Baca Juga: Novel Rizky Siregar: Suaka Nostalgia Bagian 37
Baca Juga: Novel Rizky Siregar: Suaka Nostalgia Bagian 36
Harun tersenyum tipis. Beberapa pelanggan sudah mengusulkan agar ia membuka salon kecil di sebelah bengkel bapaknya. Tak lagi sembunyi-sembunyi. Tak lagi penuh rahasia. Ia bayangkan ruangan yang penuh dengan gelak canda pengunjungnya.
Semua perempuan berebutan untuk ia tangani rambutnya. Harun menepis bayangan itu. Hanya sebatas angan-angan. Bukan hanya yang tidak kesampaian, melainkan harus dikubur dalam-dalam.
“Kau mau aku sampaikan sepatah dua kata ke ayahmu? Dia baik kepadaku.”
Harun menyanggah. Bapak memang baik kepada semua orang, kecuali dirinya. Pada mata orangtua satu-satunya itu, ia memirsa kegagalan. Harun tidak menjadi seperti yang diangankan oleh Bapak.
Ia bukan pria gagah sehingga tak lolos tes memasuki akademi angkat bersenjata seperti yang dimaui sang ayah.
Harun tersenyum tipis. Kalau ia tidak sanggup mengejawantahkan angan bapaknya, tentu Harun tidak berhak mendesakkan keinginannya sendiri.
Sejumput rambut Kak Wati disampirkan olehnya ke depan. Kemudian, Harun berkata, “Sudah selesai, Kak.”
“Indah sungguh, Run.”
Artikel Terkait
Novel Rizky Siregar: Suaka Nostalgia Bagian 26
Novel Rizky Siregar: Suaka Nostalgia Bagian 27
Novel Rizky Siregar: Suaka Nostalgia Bagian 28
Novel Rizky Siregar: Suaka Nostalgia Bagian 29
Novel Rizky Siregar: Suaka Nostalgia Bagian 30
Novel Rizky Siregar: Suaka Nostalgia Bagian 31
Novel Rizky Siregar: Suaka Nostalgia Bagian 32
Novel Rizky Siregar: Suaka Nostalgia Bagian 33
Novel Rizky Siregar: Suaka Nostalgia Bagian 34
Novel Rizky Siregar: Suaka Nostalgia Bagian 35