• Minggu, 24 September 2023

Cerpen: Tuhan

- Senin, 18 September 2023 | 22:00 WIB
Ilustrasi perbukitan (Bonsernews.com/ Pexels - Lisa Fotios)
Ilustrasi perbukitan (Bonsernews.com/ Pexels - Lisa Fotios)

Oleh: Arimbi Bimoseno, Penulis Bonsernews.com

Di sebuah desa kecil yang dikelilingi perbukitan hijau, hidup seorang anak laki-laki bernama Ario.

Ario adalah seorang anak yang ceria dan penuh rasa ingin tahu. Namun, dalam hatinya, ia selalu merasa ada sesuatu yang lebih besar yang ingin ia temukan. Ia sedang dalam pencarian tentang Tuhan.

Baca Juga: Cerpen: PHK

Setiap hari, Ario berjalan ke hutan yang terletak di luar desanya. Ia merasa bahwa alam liar adalah tempat yang paling dekat dengan Tuhan.

Di sana, ia mengamati alam dengan seksama, mengagumi keindahan bunga-bunga liar yang mekar dan mendengarkan riuhnya hutan yang hidup.

Baca Juga: Cerpen: Perjalanan

Suatu hari, Ario bertemu dengan seorang kakek bijak yang sedang duduk di bawah pohon besar di hutan. Kakek itu tersenyum ramah dan mengajak Ario untuk duduk bersamanya. Mereka pun mulai berbicara tentang pencarian Ario.

"Kakek," tanya Ario, "Bagaimana saya bisa menemukan Tuhan?"

Kakek itu tertawa lembut. "Anak muda, Tuhan ada di mana-mana. Dia ada dalam setiap hal yang kamu lihat di alam ini. Dia ada dalam kebaikan, cinta, dan belas kasihan yang kamu tunjukkan kepada orang lain. Dia juga ada dalam hati kamu sendiri."

Ario merasa bingung. "Tapi bagaimana saya bisa tahu jika saya telah menemukan Tuhan?"

Kakek itu menjawab, "Kamu akan tahu ketika kamu merasakan kedamaian dan kebahagiaan dalam hati kamu, ketika kamu merasa bahwa kamu adalah bagian dari sesuatu yang lebih besar daripada diri kamu sendiri. Itu adalah tanda bahwa kamu sudah mendekati Tuhan."

Ario berpikir sejenak. Ia tahu bahwa ia belum merasakan kedamaian seperti yang dijelaskan oleh kakek itu. Ia masih memiliki pertanyaan-pertanyaan dalam hatinya.

Setelah berbicara dengan kakek itu, Ario melanjutkan pencariannya. Ia membaca buku-buku tentang agama dan filosofi, ia berbicara dengan para kiai dan pemimpin spiritual, dan ia merenung di bawah bintang-bintang di malam hari.

Halaman:

Editor: Arimbi Bimoseno

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Cerpen: Ahli Ibadah

Sabtu, 23 September 2023 | 22:00 WIB

Cerpen: Akhirat

Jumat, 22 September 2023 | 22:00 WIB

Cerpen: Murah Hati

Kamis, 21 September 2023 | 22:00 WIB

Cerpen: Serakah

Rabu, 20 September 2023 | 22:00 WIB

Cerpen: Sabar

Selasa, 19 September 2023 | 22:00 WIB

Cerpen: Tuhan

Senin, 18 September 2023 | 22:00 WIB

Cerpen: OKB

Senin, 18 September 2023 | 21:30 WIB

Cerpen: Luka Dalam

Senin, 18 September 2023 | 20:45 WIB

Cerpen: Kematian

Senin, 18 September 2023 | 16:30 WIB

Cerpen: Adik

Senin, 18 September 2023 | 16:08 WIB

Cerpen: Ikhlas

Minggu, 17 September 2023 | 22:00 WIB

Cerpen: Getaran

Sabtu, 16 September 2023 | 22:00 WIB

Cerpen: Ayah

Jumat, 15 September 2023 | 22:00 WIB

Cerpen: PHK

Kamis, 14 September 2023 | 22:00 WIB

Cerpen: Perjalanan

Kamis, 14 September 2023 | 18:36 WIB

Cerpen: WhatsApp

Rabu, 13 September 2023 | 22:00 WIB

Cerpen: Saat Menatap Langit Mendung

Rabu, 13 September 2023 | 12:00 WIB

Cerpen: Saat Langit Gelap Tertutup Awan

Selasa, 12 September 2023 | 22:00 WIB

Cerpen: Ibu

Senin, 11 September 2023 | 22:00 WIB

Cerpen: Keimanan

Senin, 11 September 2023 | 20:05 WIB
X